Anak-ku

Nak, jauh sebelum kau hadir dalam kehidupan ayah dan ibu. Kami senantiasa bermohon kepada Allah swt agar dikaruniai keturuan yang sholeh dan sholihah, yang taat kepada Allah, berbakti kepada orang tua, rajin beribadah dan belajar, serta dapat mejadi penerus dakwah Ilallaah.
Banyak tencana yang kami rancang. Agar kelak bila kau hadir, kami sudah siap menjadi orang tua yang baik dan mampu mendidikmu dengan didikan yang sesuai dengan dinnul islam. Tuntunan kita seperti yang dicontohkan oleh Rosululloh saw kepada kita.
Ayah dan ibu ingin, kelak bila Allah mengamanahkan kepada kami seorang putrid, maka dia akan berakhlaq seperti akhlaknya Fatimah putrid Rasulullah. Dan bial Allah mengamanahkan seorang putra, maka dia akan seperti Ali.
Setelah tanda kehadiran mu mulai tampak, Ibu sering mual. Muntah-muntah. Sakit kepala dan sering mau pingsan, ibu dan ayah bersyukur kepada Allah atas rahim, karuniaNya, kami menjagamu sepenuh hati, serta senantiasa erharap, kelak kau lahir sebagai anak yang sehat, sempurna dan menyenangkan.
Sejak dalam kami mencaba menanamkan kalimat-kalimat tauhid kepadamu dan berupaya mengenalkanmu kepada Sang Pencipta, denga bacaan ayat-ayat suci-Nya. Dengan senandung-senandung shalawat Nabi. Dengan nasyid-nasyid yang membangkitkansemangat da’wah dan ras keimanan kepada Allah yang maha esa.
Saat kamu akan lahir. Ibu merasakan sakit yang amat sangat, seoalh berada antara hidup dan mati, namun ibu tidak mengeluh dan putus asa, karena bayangan kehdiranmu lebih ibu rindukan disbanding dengan rasa sakit yang ibu rasakan. Ibu tak henti-hentinya berdo’a. memohon ampunan dan kekuaran kepada Allah, Ayah pun tidak tidur beberapa malam untuk memastikan kehadiranmu, menemani dan menguatkan ibu, agar sanggup melahirkanmu dengan sempurna, Bacaan dzikir dan istighfar, mengiringi kelahiranmu.
Begitu kamu lahir, sungguh rasa sakti yang amat sangat sudah terlupakan bgitu saja. Setelah tangismu terdengar, seolah kebahagiaan hari itu hanya milik Ibu dan Ayah. Air mata yang darinya hamper tidak henti mengalir karena menahan sakit. Berganti menjadi senyuman bahagia senyambut kehadiranmu. Ibu dan Ayah bersyukur kepada Allah Swt. Kemudia Ayah melantunkan bacaan adzan dan Iqomat ditelaingamu, agar kalimat pertama kali yang kamu dengar adalah kalimat Tauhid yang harus kamu yakini dan kamu taati selama hidupmu.
Saat pertama kali kamu isap air susu ibu. Ibu merasakan kenikmatan dan kebahagiaan yang tiada tera, ibu ingin memberikan semuanya kepadamu, agar kamu segera tumbuh besar dan sehat, ibu berupaya supaya ASI ini dapat mencukupi kebutuhanmu, dan selalu mengajakmu kemanapun ibu pergi. Supaya kapanpun kamu lapar, ibu selalu siaga memberkan air surgawi karunia Ilahi itu kepadamu.
Ibu berusaha untuk selalu siap siaga menjagamu, kapanpun dan dalam keadaan apapun. Saat malam sedang tidur lelap. Ibu akan terjaga bila kamu tiba-tiba menangis karena popokmu basah atau karena kamu lapar. Saat sedang makan dan kamu buang air besar. Ibu dengan rela menghentikan makan dan mengganti popokmu dulu, dan semuanya, Ibu lakukan dengan senagn hati tanpa rasa risih dan jijik.
Sejak kamu masih dalam ayunan, Ibu senantiasa membacakan do’a dalam setiap kegiatan yang akan kau lakukan. Ibu bacakan do’a mau makan ketika kau hendak makan. Do’a mau tidr ketika kau mau tidur, dan do’a apa saja yang harus kamu tahu dan kau amalkan dalam kehidupan keseharianmu. Ibu bacakan selalu ayat kursi dan surat-surat pendek satu persatu setiap malam, dikala mengantarmu tidur, ayat perayat dan ibu ulangi berkali-kali hingga kamu sanggup mengingatnya dengan baik, dengan harapan kamu besar nanti menjadi penghafal Al-Quran.
Ketika kau sudah mampu berbicara, subhanallah, tanpa kami duga, kamu telah hafal berbagai macam do’a dan beberapa surat pendek, Ibu bersyukur sekali dan bangga kepadam. Muncul harapan dalam hati ini. Kelak kamu tumbuh menjadi anak yang pintar dan rajin belajar.
Tatkala kamu mulai belajar solat, dan usai sholat kamu lantunkan do’a untuk orang tua, walau dengan bacaan yang masih belum sempurna. Bercucur air mata ibu karena kamu telah mampu melafalkan do’a itu. Timbul harapan dihati yang paling dalah, kelak hingga ketika Ibu dan Ayah tiada, kamu tetap melantunkan do’a itu, karena do’amu akan memberikan kepda Ibu dan Ayah pahala yang tak henti-hentinya di yaumil-ahkir. Kamulah asset masa depan bagi umi dan abi, kamu akan mampu menolaong umi dan Abi di yaumil akhir nanti, bila kamu menjadi anak yang sholihah.
Nak. Kehadiranmupun memberikan kepada Ibu dan Ayah pelajaran yang sangat berharga, kamu mengingatkan kami tatkala masih sepertimu. Mengingatkan dengan lebih kuat lagi, betapa besar pengorbanan yang dilakukan oleh kakek nenekmu kepada kemi, hingga Ibu dan Ayah tumbuh dewasa dan bahkan sampai menjadi orang tua seperti mereka.
Ibu dan Ayah sangat menyayangimu, karena kami ingin kamupun menjadi anak yang penyayang terhadap sesame. Kami hamper selalu menyertakan kata saying diblakang namamu saat memanggilmu, supaya hatimu senang dan gembira bersama Ibu dan Ayah.
Saat kamu memasuki usia sekolah, kami carikan sekolah yang baik untukmu, sekolah yang memiliki cisi pendidikan seperti yang Ibu dan Ayah ingnkan. Alhamdulillaah, saat kamu mulai sekolah telah banyak didirikan sekolah-sekolah islam terpadu. Sehngga kami tidak kesulitan mencarikan sekolah untukmu. Ayah mengantarmu ke sekolah setiap pagi dan Ibu mendampingimu selalu hingga kamu berani ditinggal di sekolah sendiri.
Keperluan sekolahmu selalu kami upayakan, walau kadang harus dengan susah payah, agar kamu bisa memperolah pendidikan yang baik dan layak untuk kehidupanmu dimasa yang akan datang, kami senantiasa berupaya membimbingmu untuk dapat melakukan segala sesuatu, agar saat besar nanti kamu mampu melayani dirimu sendiri.
Bila Ayah dan Ibu tidak mau melayanimu untuk hal-hal yang sudah dapat kamu lakukan sendiri. Itu bukan berarti kami tidak menyayangimu. Tapi justru sebaliknya. Karena Ibu dan Ayah sayang sekali padamu, kamu tidak boleh terlalu dimanjakan. Hingga saat kamu besar nanti kamu jadi anak yang mandiri dan serba bisa.
Maafkan Ibu dan Ayah bila sekali waktu (atau bahkan sering) memarahimu ketika kamu membuat kesalahan yang berulang-ulang. Sungguh, sebenarnya Ibu dan Ayah tak ingin memarahimu. Namun kamipun sadar bahwa kamu harus tahu dan harus dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah, agar saat kamu dewasa dan telah bergaul dengan masyarakat umum nanti, kamu bisa memilaih untuk selalu melakukan yang haq dan meninggalkan yang bathil. Semoga kamu tidak salah sangka.
Maafkan pula bila Ibu dan Ayah selalu membatasi tontonan dan bacaanmu. Karena dewasa ini sangat banyak media yang dapat merusak pendidikan yang sudah kami terapkan kepadamu. Itu semua kami lakukan. Agar kamu terpelihara dari hal-hal yang negative yang akan mendangkalkan akhlaq dan perilakumu. Ibu dan Ayah ingin, kamu menjadi generasi Qur’ani dan menjadi penerus dakwah Ilallah.
Inilah harapan Ibu dan Ayah kepadamu. Sangat banyak dan sangat ideal. Oleh karenaya, kami senantiasa memohon petunjuk dan bimbingan dari Allah Yang Esa, yang Berkuasa dan maha Agung. Agar tidak salah langkah dalan mendidikmu.
Robbanaa hablanaa min azwaajinaa wadzurriyaatinaa qurrota a’yun waj’alnaa lilmuttaqiina imaaman. Amin. 

Sumber: Buku Insviring Love, karangan MR, Kurnia
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Batu-batu Kecil dapat Menjadi Gunung Besar.Langkah-langkah Kecil bisa Menyusuri Jalan Berkilo-kilometer. Perbuatan Kecil dengan Penuh Kasih Membuat Dunia Tersenyum Lebar. Kata-kata Kecil bisa Meredam Persoalan Besar.Pelukan Kecil bisa Mengeringkan Air Mata yang Deras. Kenangan Kecil dapat Mengendap Bertahun-tahun. Impina Kecil bisa Menghantar pada Keberhasilan. Hal-hal Kecil dalam Kehidupan bisa Mendatangkan Kebahagiaan yang Besar."Terima Kasih Untuk Hal-hal Kecil Dari kalian"
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. F O S I L A S (Forum Silaturahmi Asal Salem) - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger